Semoga Pandemi ini cepat berlalu dan bangsa ini akan bangkit menuju kesuksesan

Budaya “presenteeism” atau kewajiban mutlak untuk selalu “terlihat” ditempat kerja bagi para karyawan ternyata justru berdampak negative terhadap produktifitasnya. Demikian hasil sebuah riset baru yang dilakukan di inggris.

Survei dilakukan atas 2.347 orang oleh lembaga spesialis kesejahteraan karyawan Right Corecare, dan menemukan bahwa 4 dari 10 orang bekerja ekstra diluar jam kantor normal.

Diantara mereka, 21% mengaku melakukan untuk memenuhi harapan Bos. Sementara, seperempat responden mengaku mengecek Facebook atu fun surfing di internet di kantor, sering setelah mereka menyelesaikan pekerjaan, dengan 16% beralasan, berada di kantor sampai larut malam akan dilihat sebagai pekerja keras.

Survei juga menemukan, seperlima karyawan yang berusia dibawah 45 tahun berfikir bahwa bekerja lebih lama akan dilihat sebagai pekerja keras. Namun, untuk karyawan diatas 45 tahun, hanya 1 dari 10 yang punya pikiran sama.

Direktur bagian work-life service pada Right Corecare Adrienne Heeley mengatakan, banyak orang percaya bahwa jalan termudah untuk naik jabatan atau sukses ditempat kerja adalah berusaha terlihat sebagai pekerja keras dimata bos dan teman-teman sekantor. Heeley mengingatkan, menurutnya : “gejala seperti itu tidak kondusif bagi organisasi, karyawan hnya akan mencari aman dengan dating ke kantor paling pagi dan pulang paling akhir, tapi sebenarnya tidak produktif.”

Bookmark and Share
Posted by mbesaran hijau on Wednesday, July 1, 2009
categories: |

0 comments

Post a Comment

Dirgahayu Indonesia

Dirgahayu Indonesia

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blog Archive