Semoga Pandemi ini cepat berlalu dan bangsa ini akan bangkit menuju kesuksesan

Ada sebuah cerita pada acara perpisahaan sederhana pengunduran diri seorang direktur karena sudah pension. Diadakan sebuah sesi acara pesan, kesan dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama diperusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, “Yang Terhormat Pak Direktur, Terima kasih karena bapak telah mengucapkan kata “tolong”, setiap Bapak memberika tugas yang sebenarnya adalah tanggungjawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan “maaf”, saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan “terima kasih” kepada saya hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak. Terima ksih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bias tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun Bapak adalah Pak Direktur buat saya. Terima kasih sekali lagi, semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur Berada, Amin.”

Setelah sejanak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direkstur mengusap genangan air mata disudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.
Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja ternyata mampu member arti bagi orang kecil seperti office boy tersebut. Terpilihnya tulisan itu diabadikan krena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinn Pak Direktur akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.

Tiga kata “terimakasih, maaf, dan tolong” adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.
Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkanyang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri sendiri.

Bookmark and Share
Posted by mbesaran hijau on Wednesday, July 1, 2009
categories: |

0 comments

Post a Comment

Dirgahayu Indonesia

Dirgahayu Indonesia

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blog Archive