Semoga Pandemi ini cepat berlalu dan bangsa ini akan bangkit menuju kesuksesan

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengusulkan, tiap pabrik gula memiliki minimal lahan tebu sekitar seribu hektare untuk mendukung produksinya.
"Tiap pabrik gula sebaiknya punya kebun tebu sendiri, meski tidak seluruhnya," kata Dahlan di sela-sela kunjungan di Banaran Resort, di Kabupaten Semarang, Jumat.

Pernyataan Dahlan tersebut untuk menanggapi keluhan yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tentang kondisi delapan pabrik gula di provinsi ini yang perlu direvitalisasi.

Menurut Dahlan, jika satu pabrik gula minimal membutuhkan 5.000 hektare lahan untuk produksi, maka kebutahan sekitar seribu hektare di antaranya sudah tersedia.

Ia menuturkan, mekanisme ini sebagai upaya untuk mengantisipasi persaingan dengan komoditas lain yang ditanam oleh petani.

"Petani masih berpikir menanam padi lebih menguntungkan dibanding tebu," katanya.

Selain itu, lanjut dia, upaya ini juga sebagai bentuk pembinaan petani dalam menanam tebu.

"Selama ini, petani masih salah sangka tentang penilaian kualitas tebu untuk bahan baku gula," katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, penyelesaian masalah pabrik gula bukan selalu soal teknologi.

"Masalah ini harus diselesaikan secara parsial, bukan melulu masalah teknologi," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan bahwa delapan pabrik gula di Jawa Tengah masih memiliki mesin yang usia tua.

Kondisi tersebut dikhawatirkan tidak mampu mendukung target swasembada gula di Jawa Tengah pada 2013 mendatang.


Bookmark and Share
Posted by mbesaran hijau on Sunday, April 15, 2012
categories: |

0 comments

Post a Comment

Dirgahayu Indonesia

Dirgahayu Indonesia

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Blog Archive